WahanaNews-Sulteng | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah mengembangkan pengelolaan potensi pertanian sebagai salah satu upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran di daerah tersebut.
"Sektor pertanian dalam pengembangannya harus memberikan pengaruh atau dampak yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran," kata Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir di Sigi, Rabu, dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon.
Baca Juga:
KPK Peringatkan Pemprov Sulteng Waspada Soal Realisasi Pokir DPRD: Tanggung Jawab Dinas Masing-masing
Ia mengemukakan pembangunan sektor pertanian memberikan stabilitas ekonomi masyarakat dan daerah yang lebih menjanjikan ketimbang sektor lainnya.
Dalam pengembangan sektor pertanian, Pemprov Sulteng memberikan ruang kepada investor untuk menanamkan modal dengan membangun industri pertanian berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat secara optimal.
Salah satu daerah yang menjadi sasaran pengembangan industri pertanian di Sulteng, yakni Kabupaten Sigi. Terdapat dua investor yang diarahkan oleh Pemprov Sulteng untuk berinvestasi pada sektor pertanian di Kabupaten Sigi, yaitu PT Hasta Yudha Mukti yang mengembangkan pertanian jagung terintegrasi peternakan sapi.
Baca Juga:
Pemprov: Produksi Cabai Rawit Sulawesi Tengah Capai 20.450 Ton 2023
Selain itu, PT Sinar Borneo Cemerlang yang berinvestasi mengembangkan tanaman ubi kayu menjadi tapioka.
"Jika ada pabrik, maka secara otomatis hasil-hasil pertanian milik petani akan berdampak pada peningkatan ekonomi petani itu sendiri, selain untuk dikonsumsi sehari-hari," ujarnya.
Dia mengharapkan pendekatan tersebut mengurangi kemiskinan daerah dan pengangguran.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng, angka pengangguran terbuka di Sulteng pada 2020 sebesar 3,77 persen, menurun menjadi 3,75 persen pada 2021. Tahun 2022 pengangguran di Sulteng menurun dan tersisa 3,07 persen.
Angka kemiskinan pada 2021 di Sulteng berada di angka 13 persen menurun menjadi 12,33 persen pada 2022 atau turun 0,67 persen.
Dengan angka itu, Pemprov Sulteng mengklaim jumlah warga miskin berkurang 16 ribu orang lebih dari 404,44 ribu orang pada 2021 menjadi 388,35 ribu orang pada 2022.
Ia mengatakan upaya untuk menurunkan kemiskinan yaitu mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan miskin, melalui pemberian bantuan pendidikan gratis, kesehatan gratis, pemberdayaan ekonomi, dan meningkatkan produktivitas kelompok miskin.[ss]