"Kesimpulannya, dari tanggal rujukan tanggal 9 September sampai meninggal 16 September tanpa ada dokter ahli sesuai rujukan yang hadir di depan adik saya, apa gunanya rujukan kalau memang kenyataan begini, hanya ditangani asisten Dokter” tuturnya.
Kami Keluarga ikhlas pak Gubernur dan ibu Wakil Gubernur, tapi jangan sampai ketidakbecusan ini terjadi sama warga bapak dan ibu lainnya, pungkasnya dalam surat terbuka itu.
Baca Juga:
Imbas Demo Masih Lanjut, Pemprov DKI Jakarta Edarkan Surat Imbauan WFH
SULTENG.WAHANANEWS.CO, berupaya menghubungi Direktur RSUD Undata Herry Mulyadi, guna klarifikasi namun tidak dijawab.
Kemudian menghubungi Wakil Direktur RSUD Undata Moh Nasir, akan tetapi hingga berita ini ditayangkan tidak ada respon kedua pejabat tersebut memberikan klarifikasi, Minggu (21/9/2025).
[Redaktur: Sobar Bahtiar]