“Kami diberitahu bahwa untuk sementara dokter penyakit lain yang menangani, karena alasan kondisi pasien, Namun, setelah dokter lain tangani ternyata tidak ada masalah tentang penyakit tersebut,” tambahnya.
Kemudian, tanggal 12 September keluarga masih di janji dengan kedatangan dokter ahli, Namun, sampai malam menunggu dokternya tidak ada juga datang melihat pasien, Sementara kondisi pasien semakin memburuk.
Baca Juga:
Imbas Demo Masih Lanjut, Pemprov DKI Jakarta Edarkan Surat Imbauan WFH
“Yang datang ternyata hanya asisten dokter, dengan keterangan bahwa, dokter ahli belum bisa tangani kalau belum ada hasil CT SCAN, Itupun setelah 3 hari pasien di IGD baru di infokan kepada kami,” ujarnya.
Setelah itu, keluarga langsung menuju ruang radiologi untuk ambil jadwal CT SCAN, akan tetapi ternyata jadwalnya nanti tanggal 30 September, kami mencoba minta CT SCAN di luar tapi jawabannya tidak bisa, dengan alasan di Undata ada CT SCAN.
“Dengan segala upaya pihak keluarga, akhirnya pasien bisa di CT SCAN hari senin15 September atau 6 hari setelah pasien berada di rumah sakit, Selang waktu dari tanggal 12 sampai 15 September hanya penanganan biasa, padahal keadaan pasien sudah semakin memburuk,” ungkapnya.
Baca Juga:
Tutup Rangkaian HUT RI ke-80, Gubernur Al Haris Serukan Semangat Kolaborasi Bangun Jambi
Selanjutnya tanggal 15 september jam 10 pagi dilakukan CT SCAN dan hasilnya keluar tanggal 16 September jam 11 siang dan lagi lagi yang hadir hanya asisten dokter ahli, ia mengatakan bahwa masih menunggu dokter ahli datang baru dibaca hasilnya.
Namun ironisnya lagi, katanya saat itu jam visit dokter sudah selesai sehingga harus menunggu lagi besok hari.
“Akan tetapi ALLAH berkata Lain, di hari itu tanggal 16 September adik saya meninggal,” ucapnya.