Sejak dipercayakan Pemerintah Kelurahan Petobo mengelola TPS3R tersebut pada 2017, ia berusaha memperoleh bantuan alat penunjang operasional dari program tanpa kumuh (Kotaku), mendapat kucuran dana melalui pemerintah kelurahan.
Sebelum dibantu Pemerintah Kota Palu, insentif anggotanya ia biayai secara mandiri mulai tahun 2022. setelah TPS3R KSM Buvu Bionga dilihat mampu berkarya, kemudian DLH Palu membantu insentif senilai Rp300 ribu per orang per bulan.
Baca Juga:
Didemo Warga, Pemkot Jakut Berjanji Tambah Armada Angkut Sampah di TPS3R Koja
Ia juga mengaku mengubah pola pikir masyarakat peduli sampah masih menjadi pekerjaan rumah, sosialisasi dan edukasi masih menjadi senjata untuk membuka cakrawala masyarakat di kelurahan yang berpenduduk 11.882 jiwa itu tentang pentingnya merawat lingkungan. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesadaran tersebut.
Menjadi mentor
Berbekal pengalaman yang didapat selama beberapa tahun terakhir mengelola TPS3R ditambah lagi mengikuti berbagai pelatihan pengelolaan sampah, baik di dalam maupun di luar daerah yang difasilitasi berbagai pihak, ilmu itu kemudian ia salurkan dengan mendapat kepercayaan dari pemerintah kota untuk membantu menghidupkan kembali TPS3R di Kota Palu.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai Titipkan Masalah untuk Pemimpin Selanjutnya
Menurut data DLH, kurang lebih ada enam TPS3R yang sudah beroperasi dari 46 kelurahan di kota tersebut, dengan edukasi yang dilalukan sangat sederhana, yakni mengenai tata kelola dan manajemen pengelolaan sampah untuk didaur ulang, kemudian teknik-teknik mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
Komposter dipilih bukan tanpa alasan, karena metode pembuatannya cukup mudah dan sederhana, menyesuaikan kemampuan biaya sebagai langkah awal membuka jalan untuk berinovasi menciptakan produk-produk daur ulang yang bernilai ekonomis, di sisi lain memberikan manfaat bagi sektor pertanian untuk tanaman palawija.
Tidak ada waktu khusus dilakukan untuk berbagi ilmu dengan para pelaku lingkungan, perlahan tapi pasti menjadi rel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu. Sesekali, Suharyadi mengajak pengelola sejumlah TPS3R di daerah itu berkunjung ke tempatnya untuk melihat langsung aktivitas kelompoknya.