Namun setelah mempelajari dan mendalaminya ucap dia, ternyata Sulteng merupakan provinsi ke tiga terbesar investasinya yakni senilai Rp 118 triliun, dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Olehnya , pihaknya berharap momentum adanya kantor baru dapat mendukung peningkatan kinerja untuk pelayanan penegakkan hukum kepada masyarakat Toli-toli.
Baca Juga:
Kejati Sulteng Kerap Minta Dana Hibah APBD Untuk Fasilitas Mewah Tetapi Minim Prestasi, LSM: Kami Khawatir Itu Jadi Bargaining Kasus
"Adanya sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada bisa menjadi penyemangat dari kinerja kejaksaan" tuturnya.
Ia menyebutkan, kejaksaan bukan lagi lembaga yang harus ditakut-takuti. Pihaknya sesuai arahan kejaksaan agung lakukan pendekatan tajam keatas harmonis ke bawah.
"Artinya kedepankan pencegahan dari pada penindakkan" katanya.
Baca Juga:
Diduga Salahgunakan Dana Desa Rp600 jutaan, PJ Kades Tanah Harapan, Sigi Dijebloskan Ke Rutan Kelas II A Kota Palu
Lebih lanjut ucap dia, Kejaksaan menjadi etalase penegakkan hukum di Indonesia paling atas diantara aparat penegak hukum lainnya, dengan survei 82,1 persen tingkat kepercayaan publik.
"Dengan momentum ini saya titip kepada Kajari, jaga Marwah" pungkasnya.
Kajari Toli-toli Albertinus Parlianggoman Napitupulu menjelaskan, Kantor Kejari dan rumah jabatan dibangun 1975 dengan luas tanah 2576 M2.