Proyek TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, melainkan juga tentang memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat.
Prajurit-prajurit yang sebelumnya hanya dikenal sebagai penjaga keamanan, sekarang menjadi teman dan mitra dalam usaha membangun desa.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Gerakan ekonomi
Bupati Minahasa Selatan Frangky Donny Wongkar dengan senang hati menyambut kerja sama ini dan melihatnya sebagai peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harapannya, pemanfaatan FABA memberikan kontribusi positif bagi Pemerintah dan pelaku usaha dan membantu menggerakkan roda ekonomi ke depan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
Pihaknya berharap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan FABA ini untuk memproduksi berbagai bahan bangunan, seperti batako, paving stone, dan produk sejenis lainnya.
Wongkar berkomitmen mengalokasikan FABA ini dalam pengembangan infrastruktur sektor pariwisata di Sulut. Dia melihat potensi besar dalam menggunakan FABA untuk meningkatkan daya tarik pariwisata daerah tersebut, yang akan memberikan manfaat ekonomi dan lapangan kerja kepada masyarakat setempat.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan sektor energi, sumber daya yang bijak dan inovasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan di wilayah tertentu.