FABA ini ternyata memiliki potensi luar biasa sebagai pengganti semen dan bahan baku utama untuk berbagai proyek konstruksi.
Ini termasuk pembuatan batako yang kokoh, blok paving yang tahan lama, dan bahkan digunakan dalam pembangunan jalan desa yang sangat dibutuhkan.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Namun, kebaikan tidak berhenti di situ. Kerja sama ini membuka peluang emas dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Andreas dengan jelas melihat potensi kerja sama yang kuat dalam memperbaiki infrastruktur desa, seperti perbaikan jalan desa yang akan memudahkan mobilitas warga dan pembangunan rumah yang layak huni.
Tidak hanya itu, menurut Andreas kerja sama ini juga mencakup tawaran berkontribusi dalam membangun fasilitas penting seperti ruang serbaguna, ruang pelatihan, dan sarana olahraga.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
Dan yang tak kalah penting, TNI akan berada di garis terdepan dalam penanggulangan bencana, memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat, seperti yang terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan beberapa waktu lalu.
Inisiatif luar biasa ini melibatkan tiga PLTU di tiga provinsi yakni Sulut, Gorontalo, dan Sulteng, dan dampak positifnya akan dirasakan oleh kesatuan TNI serta masyarakat yang mereka layani.
Tim TMMD segera melihat potensi FABA yang dihasilkan dari PLTU Amurang di dekat desa. Mereka memahami bahwa limbah ini bisa menjadi solusi untuk membangun kembali desa tersebut.