SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu–Sejumlah tenaga jasa kesehatan (nakes) RSUD Undata Palu, kembali mempersoalkan besarnya potongan jasa nakes di Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).
Dugaan Kasus potongan jasa nakes di RSUD Undata ini merupakan persoalan lama yang kembali mencuat.
Baca Juga:
KPK Pastikan Ridwan Kamil Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Iklan BJB
Dilansir dari METRO SULTENG, sebelumnya, pada Jum'at (22/12/2023) memberitakan bahwa, Puluhan perwakilan nakes di RSUD Undata Palu menuntut pembayaran jasa medik mereka selama 5 bulan belum juga dibayarkan yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Para nakes yang berunjuk rasa mengekspresikan kebutuhan mendesak mereka agar hak mereka segera dibayarkan Manajemen RSUD Pemprov Sulteng tersebut.
"Kami butuh upah untuk memenuhi kebutuhan makan anak dan keluarga kami di rumah," seru nakes yang berunjuk rasa pagi itu.
Baca Juga:
Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, 3 Kepala Dinas di Tapteng Diperiksa
Berdasarkan demo tesebut, Polresta Kota Palu melakukan penyelidikan dugaan terjadinya tidak pidana korupsi jasa nakes di RSUD Undata Palu itu.
Pasalnya, terdapat ratusan nakes yang belum menerima jasa nakes mereka yang bernilai miliaran rupiah, padahal kondisi neraca keuangan RSUD Undata dalan keadaan baik (Surplus).
Penyidik tipikor Polresta Kota Palu bergerak cepat melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data, termasuk memanggil Direktur RSUD Undata Herry Mulyadi.