WahanaNews-Sulteng | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah mengembangkan pengelolaan potensi pertanian sebagai salah satu upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran di daerah tersebut.
"Sektor pertanian dalam pengembangannya harus memberikan pengaruh atau dampak yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran," kata Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir di Sigi, Rabu, dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon.
Baca Juga:
PT PBS Eksploitasi Sungai Bou Selama 7 Tahun, Diduga tidak Mengantongi IUP
Ia mengemukakan pembangunan sektor pertanian memberikan stabilitas ekonomi masyarakat dan daerah yang lebih menjanjikan ketimbang sektor lainnya.
Dalam pengembangan sektor pertanian, Pemprov Sulteng memberikan ruang kepada investor untuk menanamkan modal dengan membangun industri pertanian berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat secara optimal.
Salah satu daerah yang menjadi sasaran pengembangan industri pertanian di Sulteng, yakni Kabupaten Sigi. Terdapat dua investor yang diarahkan oleh Pemprov Sulteng untuk berinvestasi pada sektor pertanian di Kabupaten Sigi, yaitu PT Hasta Yudha Mukti yang mengembangkan pertanian jagung terintegrasi peternakan sapi.
Baca Juga:
Wapres Resmikan KPN di Desa Talaga Kecamatan Dampekas Donggala
Selain itu, PT Sinar Borneo Cemerlang yang berinvestasi mengembangkan tanaman ubi kayu menjadi tapioka.
"Jika ada pabrik, maka secara otomatis hasil-hasil pertanian milik petani akan berdampak pada peningkatan ekonomi petani itu sendiri, selain untuk dikonsumsi sehari-hari," ujarnya.
Dia mengharapkan pendekatan tersebut mengurangi kemiskinan daerah dan pengangguran.