"Harapannya pekerja migran asal Sigi ini bisa memiliki peluang lebih baik dalam meningkatkan kesejahteraan mereka saat kembali ke keluarganya," ujarnya.
Menurut dia, pertemuan itu dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani isu-isu ketenagakerjaan, khususnya bagi masyarakat Sigi yang bekerja di luar negeri.
Baca Juga:
Pemkab Sigi Usulkan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 43 Sekolah ke BNPB Sulawesi Tengah
"Pemerintah daerah harus rutin melakukan sosialisasi yang masif tentang prosedur kerja di luar negeri yang dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sigi," katanya.
Fachri menambahkan saat ini terdapat sekitar 1.7 juta lowongan pekerjaan yang terbuka di luar negeri tahun 2025.
"Kami berharap masyarakat dari Sigi bisa mengambil peran dan kesempatan ini," tuturnya.
Baca Juga:
Bupati Sigi Usulkan Teknologi Citra Satelit ke BRIN untuk Daerah
Sebelumnya pemerintah Kabupaten Sigi sudah membentuk desa migran produktif di lima wilayah Kabupaten Sigi yakni di Desa Langaleso, Sibowi, Pesaku, Kaleke, dan Baluase.
Diketahui jumlah pekerja migran prosedural yang berasal dari Kabupaten Sigi sejak 2018 sebanyak 459 orang terdiri atas 22 laki-laki dan 437 perempuan.
Mayoritas masyarakat ini bekerja sebagai pekerja informal yang terbesar di negara Asia seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Jepang, Hongkong, Taiwan, Malaysia dan beberapa negara lainnya.