Sejahterakan petani						
					
						
						
							Jujur harus diakui, ketiga Capres ini memiliki sikap dan semangat yang sama dalam menerawang nasib petani di negeri ini.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Menko Yusril: Syarat Capres Tanpa Threshold Bakal Dibahas Lewat Revisi UU Pemilu
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Tidak ada satu pun Capres yang merasa senang menyaksikan petani hidup menderita dan terjebak dalam situasi hidup miskin. Ketiganya sepakat petani harus hidup makmur, sejahtera, dan bahagia.						
					
						
						
							Justru yang penting didalami lebih lanjut adalah langkah nyata seperti apa yang sebaiknya digarap agar kesejahteraan, kemakmuran, dan kebahagiaan petani ini dapat dirasakan petani dalam tempo yang sesegera mungkin.						
					
						
						
							Pengalaman selama ini membuktikan, harapan untuk membuat petani makmur dan petani sejahtera, sepertinya lebih mengedepan sebagai cita-cita ketimbang realita.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kemungkinannya 99% MK Akan Menolak Sengketa PHPU Terkait Pilpres 2024
								
								
									
	
								
							
						
						
							Istilah petani makmur lebih enak dijadikan bahan pidato para pejabat daripada harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.						
					
						
						
							Semua berharap para Capres ini tidak tertular oleh penyakit semacam ini. Namun sesuai dengan komitmen yang dimilikinya, mereka akan mewujudkan pemikirannya ke dalam kebijakan, strategi, program, dan kegiatan yang akan ditempuhnya.						
					
						
						
							Catatan pentingnya, akan sulit untuk mampu memakmurkan dan menyejahterakan petani, jika sekarang ini muncul fenomena di perdesaan yang menginformasikan keengganan kaum muda perdesaan menjadi petani padi semakin meningkat.