Waktu pelaksanaan Upacara Rakeho tidak terikat pada perhitungan waktu, hari, atau bulan, namun disesuaikan dengan kemampuan orang tua yang hendak menyelenggarakannya.
Biasanya, upacara ini dilaksanakan setelah panen karena di saat itulah orang tua memiliki kemampuan untuk menggelar upacara adat.
Baca Juga:
Smart Meter AMI PLN Bantu Pelanggan Pantau Penggunaan Listrik Lebih Baik
Dalam pelaksanaannya, Upacara Rakeho melibatkan seorang Topekeho (dukun) yang memiliki keahlian dalam mengikir gigi.
Keahlian Topekeho diwariskan secara turun temurun dari pendahulunya.
Sebagaimana upacara pada umumnya, Upacara Rakeho juga memiliki tahapan.
Baca Juga:
PLN Optimistis Smart Meter AMI Tingkatkan Kualitas Layanan
Upacara diawali dengan pemakaian baju dan puruka (celana pendek atau cawat) yang berwarna putih pada si anak oleh Topekeho.
Sebelum proses pengikiran gigi, anak yang menjalani ritual itu disuapi orangtuanya dengan ketan putili dan telur.
Seluruh rentetan upacara ini biasanya berlangsung dari pagi sampai sore hari.