Sulteng. WahanaNews.co - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengemukakan Negeri Seribu Megalit menjadi ikon baru bagi Sulteng, yang harus terus dipromosikan di dalam negeri dan ke luar negeri demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayahnya.
"Negeri Seribu Megalit, ikon baru Sulawesi Tengah," katanya dalam sambutannya pada acara pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit di Lembah Bada, Desa Kolori, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Selasa.
Baca Juga:
Lapor KPK Soal Pokir DPRD Sulteng, Kadis Perkimtan: Termasuk 20-an Proyek Milik Ketua Nilam Sari Lawira
Pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit dihadiri oleh perwakilan pemerintah pusat, Pemprov Sulteng, pemerintah kabupaten dan kota se-Sulteng, pemerhati cagar budaya, budayawan, pimpinan perguruan tinggi, BUMN, dan BUMD di Sulteng.
Rusdy menerangkan berdasarkan data yang ada saat ini, terdapat 900 lebih megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran yang tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Baca Juga:
Pelaksanaan 'Road to Selat Makassar Summit' Sebagai Dukungan Sulteng Pada Pembangunan IKN
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.
Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung arca, kalamba, tutu'na dan dakon.
Gubernur berharap pencanangan tersebut dapat mendorong UNESCO PBB untuk menetapkan warisan budaya dunia megalit di kawasan Lore Lindu, yang meliputi Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi.