WahanaNews - Sulteng | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memulai uji coba konversi LPG 3 kg ke kompor listrik atau kompor induksi di tiga kota.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan, uji coba kini tengah dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Ujicoba ini menyasar tiga kota antara lain Denpasar, Solo dan salah satu kota di Sumatra Utara yang kini masih dalam tahapan persiapan.
"Ini uji coba untuk melihat minat masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikkannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok," kata Dadan di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Dadan melanjutkan, dalam tahapan ujicoba ini PLN bakal membagikan kompor listrik beserta alat masaknya untuk 1.000 rumah tangga di setiap kotanya.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Sebelumnya, PLN mengakui, saat ini pihaknya telah melaksanakan market sounding ke 11 pabrik untuk mendukung program konversi kompor LPG 3 kg ke kompor induksi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengadaan untuk 300.000 kompor induksi.
Memang spesifikasi yang dilontarkan dalam proses pengadaan ini adalah spesifikasi yang pada waktu itu dirancang agar kompor induksi bisa bersaing secara teknis dengan kompor LPG.
“Spesifikasi tersebut ialah kecepatan, kenyamanan, dan kompor LPG 3 kg terdiri dari dua tungku yang satu kecil dan satu besar. Untuk itu, PLN telah melakukan market sounding ke pabrikan penyedia dalam negeri,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, PLN juga punya spesifikasi yang perlu diperhatikan yakni chipset untuk menghitung dan membaca berapa penggunaan listrik setiap bulannya yang akan dihitung oleh petugas catat meter dari PLN.
Adapun Darmawan mengakui, saat ini telah selesai dilakukan market sounding ke 11 pabrikan lokal penyedia kompor induksi dalam negeri.
Dia memaparkan, pabrik-pabrik tersebut secara kapasitas produksi mencukupi untuk menyediakan kompor induksi sebesar 300.000 untuk program konversi di 2022.
“Tentu saja dengan waktu yang sangat mepet kemudian juga spek ini adalah sesuai dengan arahan dari Kementerian ESDM yang kemudian kami finalisasi di tahun ini, tentu saja program market sounding dan pengadaannya akan sangat mepet,” ungkapnya.[mga]