Angka ini menunjukkan tren penurunan dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 358,33 ribu orang pada September 2024 dan 11,77% pada Maret 2024.
Pada Agustus 2024, jumlah penganggur terbuka di Sulawesi Tengah mencapai sekitar 49,61 ribu orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,94%.
Baca Juga:
Biaya Perjalan Dinas Komisi IV DPRD, BPBD, Disdik Sulteng Habiskan Rp220 juta
Data Februari 2024 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Rincian Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan dengan data spesifik berdasarkan jenjang pendidikan tersedia untuk periode Februari 2024, yang menunjukkan pola sebagai berikut: Tingkat pengangguran tertinggi tercatat pada lulusan SMK, yaitu sebesar 6,84%.
Data menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan tidak selalu menjamin peluang kerja yang lebih besar, terutama jika tidak diimbangi dengan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja.
Baca Juga:
Mengapa Pejabat Sulteng Bergerombolan ke Jakarta ditengah Defisit APBD 2025
Sebagai perbandingan, pada Februari 2020, mayoritas penduduk bekerja di Sulawesi Tengah masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah (40,98%), sedangkan yang terendah adalah lulusan Diploma I/II/III (2,74%).
Bayangkan realisasi investasi di Sulteng mencapai Rp,83,61 triliun pada kuartal ketiga 2023, dengan target lebih tinggi yang ingin dicapai pada akhir tahun 2023.
Investasi ini sebagian besar masuk ke Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Donggala, dan Kota Palu.