WahanaNews-Sulteng | Ramai diberitakan soal arogansi petugas kepolisian Polda Sulteng kepada anggota DPD RI daerah pemilihan Sulteng, Abdul Rachman Thaha di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng memberikan klarifikasi.
Baca Juga:
Penyataan Polda Sulteng Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Punya Dokling-IUP Terbantah oleh Temuan DLH
Kejadian itu dialami Abdul Rachman Thaha saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Kamis (5/5/2022).
Rachman mengaku, mendapat perlakuan arogan dari aparat kepolisian ketika dirinya berada di kawasan parkiran bandara.
Saat ingin memasukkan barang bawaan ke dalam mobil, polisi justru memintanya untuk menyingkirkan kendaraan.
Baca Juga:
Divhumas Polri Beri Penghargaan Amplifikasi Terbaik Zona 3 kepada Kabid Humas Polda Sulteng
Itu karena dianggap menghalangi proses operasional pengawalan Kapolda Sulteng.
Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, dalam keterangan resminya mengatakan, personel yang menegur anggota DPD RI itu bukan ajudan Kapolda Sulteng, melainkan petugas Pos Operasi Ketupat Tinombala.
"Saat itu kendaraan kapolda bermaksud meninggalkan bandara, tetapi terhalang oleh kendaraan anggota DPD RI tersebut," ujar Sugeng, Sabtu (7/5/2022).
Dia juga menjawab tudingan Abdul Rachman Thaha soal Polda Sulteng memberikan pengawalan istimewa kepada WNA di Bandara Kota Palu.
"Dalam hal tertentu Kapolda mendatangi fasilitas umum memang dilakukan Pamwal. Jadi yang dikawal adalah pejabat kapoldanya bukan tamu yang dijemput," jelasnya menuturkan.
"Apabila ada hal yang kurang nyaman, saya kira kapolda sudah meminta maaf terlebih saat ini masih dalam suasana Idulfitri," ucapnya menambahkan
Sebelumnya diberitakan, Abdul Rachman Thaha (ART), Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng), mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari aparat Polda Sulteng.
Kejadian tersebut dialami ART saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Kamis (5/5/22).
ART menerangkan, kala itu dia satu pesawat dengan rombongan diduga Warga Negara Asing (WNA) dari China.
"Saya satu pesawat di kelas bisnis bersama mereka. Kalau dilihat dari ciri fisik dan bahasa yang digunakan mereka orang China," ujar Senator Sulteng itu kepada wartawan, Jumat (6/5/2022).
Saat mendarat dan pintu pesawat mulai terbuka, Rachman mengaku heran karena melihat Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi tengah berdiri sambil memberi hormat kepada para WNA tersebut.
Saat itu, sejumlah prajurit Brimob bersenjata lengkap juga bersiaga mengawal agenda Kapolda.
"Mereka ini siapa, sampai-sampai kapolda jemput langsung bahkan mohon maaf seperti menyembah. Saya kira penjemputan yang dilakukan melebihi Kapolri," kata Rachman.
Rachman mengaku tak mengenal rombongan tersebut dan memastikan bukan dari pejabat negara.
"Kalau pejabat negara dijemput seperti itu dimaklumi, tapi ini tidak tahu siapa. Saya pun memastikan mereka bukan pejabat negara," ujarnya.
ART kemudian mendapati perlakuan arogan dari aparat kepolisian ketika dirinya berada di kawasan parkiran bandara.
Saat ingin memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi mobil, polisi justru memintanya untuk menyingkirkan kendaraan karena dianggap menghalangi proses operasional pengawalan Kapolda.
"Ini ada apa dan siapa mereka sebenarnya, kenapa mobil saya tiba-tiba diusir. Saya ingatkan aparat kepolisian jangan mempertontonkan arogansi di tempat umum," ucapnya.
Rachman mengaku, hingga kini masih terus mencari tahu identitas dari para tamu yang mendapat perhatian langsung dari kapolda.
Terpisah dikonfirmasi Kapolda Sulteng, Jum’at (6/5) Irjen.Pol Rudi Sufahriady melalui pesan WhatsApp menyampaikan, mereka bukan WNA, akan tetapi temannya dari Jakarta pengusaha baut, dan sedang “main” ke Palu.
“Saya mohon untuk dimaafkan, bila anggota berlebihan dan saya akan tindak anggota tsb , sekali lagi saya mohon untuk dimaafkan ,, tabe 🙏🙏🙏
Hanya ingin silaturahmi dalam rangka idul fitri 🙏 ” tulis Kapolda dalam pesan singkatnya, seperti dilansir dari MAL Online, Sabtu (7/5/22).[jef]