WahanaNews-Sulteng | Sebagai bentuk upaya pemerintah dalam intervensi kemiskinan daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan bantuan Rp1 juta kepada 10.000 keluarga miskin.
"Program kartu sejahtera, salah satu tujuannya untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem di Sulteng," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng, M Ridha Saleh, saat dihubungi dari Palu, Sabtu (8/5/22).
Baca Juga:
Penyataan Polda Sulteng Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Punya Dokling-IUP Terbantah oleh Temuan DLH
Ridha Saleh menjelaskan program kartu sejahtera merupakan satu program yang digagas oleh Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Ma'mun Amir.
Masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang memegang kartu sejahtera, sebut dia, diberikan bantuan sosial Rp1 juta per kepala keluarga, dimulai tahun ini.
"Tahun ini akan diselesaikan semua data penerima manfaat program kartu sejahtera, dengan target awal yaitu 10.000 orang," ucapnya.
Baca Juga:
Divhumas Polri Beri Penghargaan Amplifikasi Terbaik Zona 3 kepada Kabid Humas Polda Sulteng
Ia menguraikan bantuan Rp1 juta per kepala keluarga diberikan kepada pemegang kartu tersebut, yang tidak terdaftar sebagai penerima manfaat bantuan sosial BLT Dana Desa dan program lainnya.
"Jadi bantuan Rp1 juta ini difokuskan kepada pemegang kartu yang tidak terdaftar sebagai penerima manfaat bantuan pemerintah di antaranya BLT dan seterusnya. Sehingga, datanya sedang dirampungkan," kata dia.
Dia menegaskan, program pemberian bantuan itu bertujuan untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Karena itu bantuan yang diberikan diharapkan digunakan kepada hal-hal positif.
Edang, sapaan akrab M Ridha Saleh, mengemukakan dalam intervensi kemiskinan daerah, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyiapkan beberapa program, sebab kemiskinan terdiri dari struktural dan kultural.
Kemiskinan struktural, kata dia, disentuh dengan pemberdayaan serta menyiapkan akses pembiayaan kepada masyarakat berupa KUR. Sementara intervensi kemiskinan kultural salah satunya dilakukan dengan mengubah paradigma masyarakat yang disentuh dengan pendidikan dan pemberdayaan.
"Gubernur Sulteng telah membangun kerja sama dengan BRI untuk menyiapkan akses pemodalan lewat skema KUR. BRI menyiapkan dana KUR sebesar Rp5 triliun," ujarnya.
Berdasarkan data BPS Sulteng periode Maret 2021 kemiskinan di Sulteng 13 persen. Kemudian, periode September 2021 kemiskinan berada di angka 12,18 persen, atau turun 0,82 persen.
"Hingga Desember 2022 Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menargetkan kemiskinan turun dua persen atau berada di angka 11 persen," ujarnya.
Karena itu, Gubernur Sulteng, kata dia, meminta kepada bupati dan wali kota di Sulteng agar gencarkan program pemberdayaan masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk menggunakan KUR demi percepatan pembangunan kesejahteraan.[jef]