SULTENG.WAHANEWS.CO, Kota Palu – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid disambut demonstrasi pada hari pertama berkantor. Ratusan massa dari Lingkar Studi dan Aksi Demokrasi Indonesia (LSADI) melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Jalan Dr Sam Ratulangi No.101, Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Senin (3/3/2025).
Massa LSADI menuntut Gubernur Sulteng yang baru soal transparansi pemerintahan, efektivitas kebijakan publik, serta penyelesaian berbagai persoalan, seperti ketidakpercayaan masyarakat terhadap pejabat publik, lambannya penyelesaian konflik lahan, pertambangan ilegal, permasalahan pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga:
Kehormatan Vera Elena Laruni Dihadapan Prabowo Subianto Terima Sertifikat Retret Wakili Bupati se-Indonesia
“Kami mengingatkan supaya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dapat segera menunaikan visi-misi yang sudah menjadi janji politik kepada rakyat. Kami melihat Sulawesi Tengah hari ini masih begitu banyak permasalahan yang harus dituntaskan, mulai dari angka kemiskinan yang masih di atas 11 persen, banyaknya perusahaan yang berkonflik dengan masyarakat, sering terjadi kecelakaan kerja di perusahaan, masalah narkoba, pengangguran, putus sekolah dan lainnya,” teriak orator Riwin Najmudin.
Menemui demonstran Gubernur Anwar Hafid, berkomitmen untuk menindaklanjuti pelbagai aspirasi, bahwa ia selalu membuka ruang komunikasi dengan masyarakat untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan sesuai harapan publik.
“Saya memahami perjuangan masyarakat dan aktivis seperti LSADI. Apa yang disampaikan hari ini akan menjadi agenda penting bagi saya. Saat ini, kita harus melakukan efisiensi karena ada pemangkasan anggaran hingga hampir Rp300 miliar. Oleh karena itu, langkah pertama saya adalah membenahi birokrasi agar pemerintahan berjalan lebih efektif dan kredibel,” ujar Anwar.
Baca Juga:
Pelesiran Pakai Dana Negara (?): Petinggi se-Sulteng Hadiri Acara Ramah-Tamah Gubernur Baru di Hotel Berbintang di Jakarta
Lebih lanjut. Hafid tegas hendak menangani pertambangan ilegal dengan membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi langsung aktivitas pertambangan guna memastikan tidak ada eksploitasi yang merugikan masyarakat.
“Saya terbuka terhadap kritik dan saran yang konstruktif. Saya ingin memastikan bahwa seluruh kebijakan yang diambil benar-benar untuk kepentingan rakyat. Jika ada persoalan yang ingin disampaikan, saya siap berdiskusi langsung dengan masyarakat,” janji Anwar.
Selanjutnya, mantan Bupati Morowali dua periode ini menyebutkan, pemerintahannya fokus pada efisiensi anggaran, reformasi birokrasi, serta percepatan program prioritas. Adapun program unggulan sektor pendidikan dan kesehatan akan segera direalisasikan pada tahun 2025 ini,” pungkas Anwar Hafid.