WahanaNews - Sulteng | PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo menambah bauran energi baru terbarukan (EBT) lewat pembangkit listrik tenaga surya(PLTS) Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini kami lakukan sebagai komitmen untuk menggunakan energi bersih," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki, di Manado kemarin.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Leo mengatakan, PLTS Smart Grid Sangihe dengan kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) menjadi dukungan nyata PLN bagi penyelenggaraan Presidensi G20 yang mengusung isu transisi energi sebagai salah satu sektor prioritas.
Leo mengunjungi PLTS Hybrid dengan kapasitas 1,3 MWp yang terletak di Kelurahan Santiago Kecamatan Tahuna Barat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
"PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,6 hektare (Ha) dengan total investasi Rp 44 miliar," ungkapnya.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Beroperasi sejak akhir Juni 2022 PLTS, Sangihe diharapkan dapat menjadi komitmen nyata PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target neutral carbon pada 2060, sekaligus mendukung perhelatan G20 di Indonesia serta dapat membuat sistem kelistrikan di Sangihe menjadi lebih handal dan bersih.
Leo Basuki menjelaskan, PLTS Smart Grid Sangihe merupakan PLTS terbesar di Nusa Utara, dengan beroperasinya PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon dengan penghematan BBM sebanyak 9.561 Liter dalam sebulan.
"Kehadiran PLTS Smart Grid Sangihe ini diharapkan dapat menguatkan tekad kita untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, serta energi lainnya yang didapat dari alam," papar Basuki.
Proses pembangunan PLTS yang relatif singkat yaitu kurang dari 4 bulan tersebut diharapkan dapat mendongkrak bauran energi selain itu juga dengan beroperasinya PLTS Sangihe ini telah terbukti mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp128 Juta per bulan.
Tak hanya PLTS Sangihe, PLN juga membangun PLTS Atap berkapasitas 70 kilowatt peak (kwp) yang berlokasi di gedung kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tahuna.
“Energi baru terbarukan yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak, oleh karenanya langkah ini menjadi aksi nyata PLN dalam mewujudkan komitmen sesuai dengan transformasi green, salah satunya dengan memanfaatkan energi bersih lewat PLTS Sangihe dan juga PLTS Atap Kantor PLN Tahuna,” tambah Basuki.
Dengan beroperasinya PLTS Sangihe dan PLTS Rooftop Kantor PLN Tahuna, maka bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Utara telah mencapai 24 persen.
Energi listrik saat ini sudah menjadi bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan setiap hari, oleh karena itu PLN terus berkomitmen penuh dalam menjamin ketersedian listrik yang bukan hanya andal tapi juga bersih.
Pilar Green dalam Transformasi PLN juga terintegrasi dengan pilar Customer Focused, di mana PLN berusaha memberikan layanan terbaik dan berkualitas dengan pengalaman menggunakan listrik yang tidak hanya bersih tapi juga mudah untuk diakses. Hal ini dimungkinkan dengan aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh gratis dari Play Store dan App Store.[mga]