Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, melakukan diversifikasi bahan pangan lokal untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
"Pangan lokal dapat menjadi alternatif pengganti pangan utama guna menjaga dan memperkuat ketahanan pangan daerah," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido dalam kegiatan sosialisasi pola konsumsi pangan di Palu, Rabu (19/6/2024).
Baca Juga:
Pemkab Kotabaru Gelar Pasar Murah untuk Kendalikan Inflasi Jelang Idul Fitri 1446 H
Ia mengemukakan, pihaknya mengajak masyarakat memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak hanya fokus pada satu jenis pangan.
Penganekaragaman pangan merujuk pada Surat Edaran Wali Kota Palu tentang Penerapan Diversifikasi Pangan Lokal dalam Mendukung Upaya Menekan Laju Inflasi Daerah.
"Kota Palu masih memiliki bahan pangan lokal yang mudah dijangkau, seperti singkong, jagung, pisang yang dapat diolah menjadi aneka macam makanan," ujarnya.
Baca Juga:
Deflasi Kalimantan Utara Februari 2025 Capai -0,17%, Lebih Rendah dari Januari
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Kota Palu saat ini berada di angka 2,24 persen dan salah satu sektor yang memberi andil terhadap inflasi yakni bahan pangan.
Melalui kebijakan itu maka penganekaragaman pangan oleh Pemkot Palu terus dikampanyekan kepada masyarakat, karena manfaat diversifikasi memberikan dampak positif sekaligus dari berbagai aspek di antaranya stabilitas harga, data beli dan pola konsumsi.
"Itu sebabnya penganekaragaman pangan dipilih sebagai salah satu strategi menjaga ketahanan pangan sekaligus menjaga inflasi," tutur Reny.