SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu– Sebuah video viral di grup info Kota Palu, akun facebook atas nama Uchenko Habsie Chivil, memperlihatkan pelayanan buruk yang diduga dialami adiknya di RSUD Undata milik Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) Jalan RE Martadinata, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore.
Keluarga Pasien yang berasal dari rujukan RS Ampana memprotes keras tindakan petugas medis RSUD Undata yang dinilai lambat dan tidak sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) sehingga makin memperburuk keadaan pasien yang akhirnya meninggal dunia setelah 7 hari di RSUD Undata Palu, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga:
Imbas Demo Masih Lanjut, Pemprov DKI Jakarta Edarkan Surat Imbauan WFH
Dalam video tersebut, keluarga pasien membuat surat terbuka kepada Gubernur dan Wagub Sulteng Anwar Hafid - Renny Lamadjido, agar segerah memecat pejabat terkait di RSUD Undata,
“Kami keluarga sadar bahwa kematian adik kami sudah kuasa Allah, tapi setidaknya kalian tangani adik saya sesuai SOP, Kami keluarga tidak mempermasalahkan, karena adik saya meninggal memang sudah ajalnya, tapi permasalahan ini adalah masalah pelayanan dan tindakan,” tulis akun Uchenko Habsie Chivil, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur dan Wagub Sulteng, Sabtu (20/9/2025).
Keluarga Pasien Menyesalkan Lambatnya Tindakan Tim Medis dan Tidak Ditangani Dokter Ahli
Baca Juga:
Tutup Rangkaian HUT RI ke-80, Gubernur Al Haris Serukan Semangat Kolaborasi Bangun Jambi
Dalam surat terbuka itu keluarga menceritakan kronologis yang dialami adiknya selama di RSUD Undata.
Ia menyebut bahwa, Setelah sampai di IGD RSUD Undata, adiknya yang saat itu dalam keadaan kesakitan hanya diberikan tempat tidur tanpa kasur, Menurutnya, hal itu tidak layak apalagi RS sekelas Undata,
Sampai tanggal 11 september pasien masih di IGD dan dokter ahli tidak mau lakukan visit karena belum masuk ruangan, hal itu disampaikan perawat kepada keluarganya.