Namun, sejak empat bulan penandatanganan kontrak per tanggal 20 Oktober 2023, hingga kini, 29 Januari 2024 PT PP belum melaksanakan kegiatan konstruksi. Padahal, jadwal pemancangan pembangunan Masjid Raya Sulteng, mestinya sudah dimulai pada pekan keempat Januari 2024. Dalam hal ini, PT PP sudah mengambil uang muka sekira 15 persen dari nilai kontrak atau sekira Rp57 miliar.
Sebelumnya,Kepala Bidang Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsup PK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basuki Haryono pernah mengingatkan Pemprov Sulteng supaya pelaksanaan pembangunan Masjid Raya Sulteng harus sesuai jadwal dan spesifikasi yang telah direncanakan.
Baca Juga:
Kementerian PU Raih Penghargaan Program Edukasi Antikorupsi dan Pencegahan Korupsi dari KPK
“Mengingat Masjid Raya Sulteng merupakan proyek strategis Pemprov Sulteng yang menggunakan APBD Sulteng cukup besar yang harus segerah dinikmati manfaatnya oleh masyarakat Sulteng,” kata Basuki Haryono kepada Sulteng.WahanaNews.co, Sabtu (30/12/2023).
Selanjutnya, Sulteng.WahanaNews.co sempat menghubungi Deputi Manager PT PP, Dolly melalui pesan WhatsApp untuk menanyakan terkait kelancaran pembangunan proyek ini selanjutnya. Akan tetapi, Dolly mempersilahkan berkomunikasi dengan Dinas Cipta Karya dan sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulteng
Loaksi proyek Masjid Raya Sulteng di Jalan Jaelangkara, Kota Palu , Sulteng. Sudah empat bulan lalu berlalu belum ada kegiatan yang signifikan yang sesuai dengan kontrak kerja antara Pemprov Sulteng dengan PT PP. Sejumlah dalil disebutkan untuk menjadi dalih keterlambatan pengerjaan proyek strategis provinsi ini, Senin (29/1/2024). [Sulteng.WahanaNews.co / Dodi Awiludin M Ali].
Baca Juga:
KPK Tak Terima Julukan Disebut Lebih Mirip 'Polsek Kuningan'
Menanggapi klasifikasi Sulteng.WahanaNews.co, Basuki Haryono menyampaikan konfirmasi terbarunya dari Pengguna Anggaran (PA) Proyek Masjid Raya Sulteng, Kadis Cikasda Sulteng Ruly Djanggola.
Baru saja, Rabu (31/1/2024) kepada Basuki Haryono menyampaikan kepada Sulteng.WahanaNews.co, perihal penjelasan Ruly Djanggola, diantaranya bahwa pekerjaan subkontruksi oleh PT Wika untuk tiang pancang, sudah produksi sejak 15 hingga 25 Januari 2024 dan mulai mobilisasi via darat dengan estimasi tiba di lokasi tanggal 28 Januari 2024.
Berikut, untuk beton ready mix sudah dilakukan uji trial mix oleh PT Bumi Sarana Beton di tanggal 12 dan 18 Januari 2024 sedia order.