WahanaNews-Sulteng | Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3 berkapasitas 2x50 MW yang dijalankan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Tengah berhasil melewati tahap _backfeeding_ pada Jumat (21/7/2024).
Backfeeding merupakan salah satu milestone atau tahapan dalam proses pembangunan pembangkit di mana pembangkit menerima daya listrik dari sistem yang ada untuk melaksanakan serangkaian pengujian (_commissioning_) sebelum pembangkit siap dioperasikan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Manager PLN UPP Sulawesi Tengah Effendi Kurnianto menyampaikan bahwa pembangunan pembangkit yang terletak di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah berhasil menerima daya listrik dari sistem 20kV yang ditingkatkan melalui trafo step up menjadi 150kV guna melaksanakan pengujian peralatan.
“Dengan masuknya 20kV ini maka peralatan-peralatan sudah bisa dilakukan pengujian, selanjutnya kedepan diperlukan tegangan yang lebih besar yakni 150kV untuk menguji peralatan lain,” pungkas Effendi.
Ia melanjutkan walau menggunakan sistem kelistrikan 20kV pekerjaan di lapangan tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada pelanggan karena cadangan dan daya mampu sistem kelistrikan telah sesuai dengan SOP yang ada.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Dalam melaksanakan pekerjaan, kami berupaya untuk bekerja tanpa mengganggu pelayanan terhadap pelanggan” lanjutnya.
Diketahui progres pekerjaan pembangunan pembangkit saat ini telah mencapai 79,97 persen.
Berbagai upaya telah dilaksanakan agar _First Firing_ yaitu tahap di mana pembangkit menghasilkan tenaga listrik untuk pertama kali dapat terlaksana pada akhir tahun ini.