"Setiap pekan kami membuka warung komoditas pangan (Warkop TPID) di pasar Tangarava Marawola dengan harga khusus beras SPHP menjadi Rp12 ribu per kilogram, sehingga ukuran 5 kilogram senilai Rp60 ribu," ujarnya.
Agus berharap dengan masifnya pelaksanaan pasar murah di Kabupaten Sigi khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri serta Natal dan tahun baru dapat menjaga harga menjadi stabil.
Baca Juga:
KPU Sigi Pastikan Semua Surat Suara Rusak Diganti untuk Pilkada 2024
"Jadi tujuan pasar murah bersubsidi adalah bagaimana kami mengintervensi pasar agar harga-harga bahan pokok ini tetap bisa terkendali sehingga ke depan ada kemampuan masyarakat dalam membeli bahan pokok seperti beras, minyak goreng dan gula pasir," bebernya.
Ia menjelaskan pasar murah bersubsidi tetap dilaksanakan di 16 wilayah di Kabupaten Sigi.
"Kami berkomitmen melaksanakan pasar murah pada hari besar keagamaan sebanyak dua kali yaitu menjelang Idul Fitri dan perayaan Natal serta tahun baru,"tuturnya.
Baca Juga:
Transformasi Birokrasi Penting: Pesan Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta untuk Sulawesi Tengah
Diketahui harga kebutuhan pokok yang mulai naik, yakni cabai rawit merah naik menjadi Rp50 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram, Ikan kembung naik Rp38 ribu per kilogram dari Rp37 ribu per kilogram, serta daging ayam broiler naik Rp35 ribu per kilogram dari Rp34 ribu per kilogram.
Untuk harga daging ayam kampung turun menjadi Rp65 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.
[Redaktur: Patria Simorangkir]