Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) telah merealisasikan sekitar 110 hektare lahan pertanian di provinsi tersebut untuk budidaya komoditas cabai rawit.
"Sekitar 2.850 saset benih cabai yang dikemas telah disalurkan kepada petani di lima kabupaten/kota yang menjadi sasaran bantuan," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah Roy Marudin di Palu, Senin (7/10/2024).
Baca Juga:
Kanwil Kemenkum Sulteng Dampingi DPRD Poso Susun Regulasi Sistem Hukum Transparan
Ia menjelaskan lima kabupaten/kota yang menjadi daerah pengembangan komoditas tersebut lewat Gerakan Tanam Cabai yakni Kabupaten Banggai dan Kota Palu masing-masing 30 hektare, kemudian Tojo Una-una dan Tolitoli masing-masing 15 hektare serta Poso 20 hektare.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya Pemprov Sulteng menjaga pasokan di tingkat petani, sekaligus upaya pengendalian inflasi daerah.
"Selain pengembangan cabai rawit, juga pengembangan cabai besar seluas 80 hektare pada lima daerah tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
TPH Sulawesi Tengah Targetkan 55.628 Hektare Lahan Untuk Pengembangan Jagung
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Oktober 2024, inflasi Sulteng berada di angka 2,15 persen year to year (YoY), angka ini masuk dalam kriteria terkendali sesuai dengan standar Bank Indonesia (BI) 2,5 plus minus 1.
"Cabai termasuk salah satu komoditas pertanian yang mempengaruhi inflasi. Itu sebabnya pemerintah menggencarkan masyarakat menanam komoditas tersebut," ujarnya.
Menurut data Dinas TPH setempat, produksi komoditas cabai rawit Sulteng pada tahun 2023 mencapai 20.450 ton, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya sekitar 19.383 ton.