Sulteng.WahanaNews.co, Banggai - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan dan berkeadilan.
"Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, baik untuk perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun pariwisata bahari," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Edison E. Moligay pada kegiatan workshop penyusunan rencana Kerja tahunan 2025 Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari (KP3L) Banggai Kepulauan di Bangkep, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga:
Pertamina EP Donggi Matindok Terima Sertipikat Hak Pakai BMN dari Pemerintah
Ia mengatakan bahwa sebagai salah satu penunjang sektor pembangunan kabupaten, potensi sektor ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
Menurut dia, banyak tantangan dan kendala yang dihadapi mulai dari faktor wilayah yang luas dan remote, rentang kendali yang kurang efektif, maraknya praktek-praktek penangkapan ikan dengan cara merusak lingkungan hingga kendala pada aspek pemasaran produk perikanan yang belum berpihak pada kesejahteraan nelayan.
"Di sisi lain kapasitas potensi sumber daya manusia dan kelembagaan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan tidak terkelola secara baik dan terarah untuk mendorong kemajuan sektor perikanan dan kelautan," ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah Sulteng Berikan Pendampingan Pembentukan KIM untuk Dukung Pembangunan Banggai
Oleh karena itu, kata dia, hal ini yang menjadi latar belakang Pemkab Banggai menginisiasi pembentukan KP3L sebagai suatu terobosan solusi kerja kolaboratif untuk menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan sektor perikanan dan pesisir di wilayah ini.
Sementara itu, workshop ini juga dilaksanakan sesuai amanat pasal 2 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan sebagaimana dimaksud pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan, kebersamaan, kemitraan, kemandirian, keterpaduan, keterbukaan, efesiensi dan kelestarian yang berkelanjutan.
Ia mengatakan mengelola perikanan dan pesisir tidak bisa di lakukan secara parsial dan sektoral tetapi mesti melibatkan kolaborasi multi pihak.