SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu--Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (Kejati Sulteng) resmi menetapkan mantan Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Rachmansyah Ismail sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Mess Pemerintah Daerah Morowali, Tahun Anggaran 2024.
Penetapan tersangka ini diumumkan penyidik Kejati Sulteng setelah menemukan adanya dugaan penyimpangan di proyek pembangunan tersebut, Senin, (8/122025).
Baca Juga:
Biaya Perjalan Dinas Komisi IV DPRD, BPBD, Disdik Sulteng Habiskan Rp220 juta
Semestinya Rahmansyah, dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada hari Senin (8/12/ 2025). Namun, Rahmansyah mangkir dengan alasan sakit.
Selain Rachmansyah, Kejati Sulteng juga menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Arifin Ukasa, sebagai tersangka dalam proyek tersebut,
Setelah dilakukan pemeriksaan insentif Kejati Sulteng langsung menahan Arifin Ukasa, untuk 20 hari kedepan guna kepentingan penyidikan.
Baca Juga:
Mengapa Pejabat Sulteng Bergerombolan ke Jakarta ditengah Defisit APBD 2025
Tampak PPK Proyek Mess Morowali Sulteng, Arifin Ukasa, memakai Rompi orange, sesaat setelah ditetapkan sebagai tersangka dan digiring ke mobil tahanan Senin (8/12/2025) SULTENG.WAHANANEWS.CO / Awiludin Moh Ali]
Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sulteng, Salahuddin, menjelaskan bahwa hingga kini penyidik belum dapat melakukan penahanan terhadap Rachmansyah.
Pasalnya, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan dengan alasan sedang sakit. Ketidakhadiran ini membuat proses penahanan ditunda hingga kondisi Rachmansyah memungkinkan untuk diperiksa lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulteng, Laode Abdul Sofian, membenarkan perubahan status hukum Rachmansyah.
Ia menegaskan bahwa penyidik ttelah memiliki dasar kuat untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka meski belum ditahan.
“Rachmansyah resmi ditetapkan sebagai tersangka, hanya saja tidak hadir sehingga belum dilakukan penahanan,” ujar Laode kepada awak media.
Pengungkapan sejumlah kasus korupsi di Sulteng ini merupakan bentuk komitmen Kejati Sulteng dibawa pimpinan Nuzul Rahmat, menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada hari Selasa (9/12/2025).
[Redaktur: Sobar Bahtiar]