WahanaNews - Sulteng | PT PLN (Persero) wilayah Sulawesi berkomitmen memberi bantuan dan pelatihan menjahit untuk meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya perempuan dalam mendorong pemulihan perekonomian di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Senior Manager PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin mengatakan, salah satu bentuk komitmen PLN dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dilakukan melalui program pemberdayaan dalam hal ini pengembangan keterampilan masyarakat atau komunitas.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Bantuan yang kami berikan berupa peralatan dan kegiatan pelatihan menjahit bagi perempuan di Kelurahan Tondo diharapkan dapat mendorong peran perempuan dalam pemulihan perekonomian di Kota Palu serta menciptakan masyarakat yang mandiri dan produktif," ujarnya.
Ia mengatakan, PLN UIP Sulawesi melalui PLN UPP Sulteng memberikan bantuan berupa peralatan dan kegiatan pelatihan menjahit bagi Kelompok Usaha Bersama Huntap Tondo I yang berlokasi di Perumahan Huntap Tondo 1 Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu.
Bantuan senilai Rp40 juta diserahkan secara simbolis oleh Umar Said selaku Supervisor Keuangan dan Administrasi PLN UPP Sulteng kepada Ketua kelompok usaha bersama Huntap Tondo I, Mulyani dan disaksikan oleh jajaran Pemerintah Kelurahan Tondo.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Mulyani pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan untuk meningkatkan keterampilan menjahit kelompok yang dipimpinnya.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan PLN, bantuan berupa peralatan dan pelatihan menjahit ini sangat bermanfaat bagi kami untuk meningkatkan kemampuan dan mendorong kreatifitas Ibu-Ibu dan Remaja Putri yang ada di Kelurahan Tondo," ungkapnya.
"Semoga bantuan ini dapat membuka lapangan kerja yang baru bagi kami masyarakat di Kelurahan Tondo, khususnya di Perumahan Huntap Tondo I sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga kami," tambah Mulyani.
Diketahui, warga yang tinggal di Perumahan Huntap Tondo 1 sebagian besar merupakan warga Kota Palu yang menjadi korban gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada tahun 2018 yang lalu.[mga]