WahanaNews-Sulteng | Penyebab kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) selama libur Lebaran 2022 sampai dengan Kamis (5/5) disebabkan tiga hal.
Hal itu disampaikan Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah AKBP Agustin S Tampi.
Baca Juga:
Brigjen Pol Helmi Kwarta Putra Rauf Jabat Wakapolda Sulteng
"Setelah kami kaji kasus lakalantas yang terjadi, ada beberapa penyebab utamanya. Pertama pengendara kurang hati-hati. Kedua, memaksakan diri berkendara padahal sudah kelelahan sehingga mengakibatkan lakalantas," katanya di Palu, Kamis (5/5/22).
"Ketiga, lanjutnya, banyak pengendara yang mengalami lakalantas karena tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas."
Padahal rambu lalu lintas dibuat untuk melindungi pengendara dari risiko lakalantas terlebih saat berada di jalur rawan kecelakaan.
Baca Juga:
Korupsi Sumur Artesis Rp2,2 Miliar, Kejari Kota Palu Pasang Alat Pengawas Elektronik 2 Tersangka
"Saya mengimbau masyarakat agar menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Taatilah rambu-rambu lalu lintas untuk terhindar dari lakalantas. Jangan nanti ada polisi baru mau menaati rambu-rambu lalu lintas," ujarnya.
Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Sulteng mencatat kasus kecelakaan saat arus mudik 2022 di wilayah Sulteng meningkat 155 persen dibanding pada 2021.
"Euforia masyarakat Sulteng melaksanakan mudik Lebaran tidak diimbangi dengan kepatuhan dalam berlalu lintas sehingga berakibat meningkatnya angka lakalantas," kata Dirlantas Polda Sulteng, Kombes Pol Kingkin Winisuda di Palu, Rabu.
Kingkin mengatakan selama 6 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2022 terhitung tanggal 28 April sampai dengan 3 Mei 2022, Polda Sulteng mencatat terjadi 23 kasus lakalantas atau naik 14 kasus dibanding pada 2021.
"Berarti tahun 2021 itu 9 kasus saja dan tahun 2022 ini naik 14 kasus sehingga totalnya 23 kasus lakalantas," katanya.
Ia menyebutkan kecelakaan lalulintas terjadi baik saat arus mudik Lebaran hingga H+1.
Jumlah lakalantas tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak lima jiwa, luka berat 14 orang, dan luka ringan 28 orang dengan kerugian materiil Rp87,5 juta.
Kingkin mengatakan kecelakaan lalulintas didominasi oleh kendaraan roda dua sebanyak 28 unit dan mobil penumpang enam unit.
"Jenis kecelakaan meliputi, laka tunggal satu kasus, laka depan-depan 10 kasus, laka depan-belakang 3 kasus, laka depan-samping empat kasus, tabrak pejalan kaki tiga kasus, dan tabrak lari satu kasus," katanya.
Menurut Kingkin, arus balik di wilayah Sulawesi Tengah utamanya menuju Kota Palu diperkirakan terjadi mulai hari tanggal 6 Mei sampai dengan Minggu 8 Mei 2022.
“Diharapkan pengemudi tetap berhati-hati. Utamakan keselamatan diri Anda, keluarga, dan pengguna jalan lain, serta patuhi aturan lalu lintas. Bila capai atau mengantuk saat berkendara, beristirahat saja," katanya Kingkin.[jef]