WahanaNews-Sulteng | Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berkomitmen siap menyerap produksi pangan lokal untuk memenuhi permintaan pasar di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Kami bertugas sebagai stabilisator, maka perlu memberdayakan ekonomi masyarakat dengan menyerap hasil produksi mereka," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog Sulteng David Susanto di Palu, Kamis.
Baca Juga:
Perum Bulog Bombana Salurkan 1.800 Kg Beras Fortivit untuk LKS dan Panti Asuhan
Ia menjelaskan, 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh dengan ketidakpastian karena ancaman resesi global, oleh karena itu Bulog melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi lonjakan bahan pangan di masyarakat.
Salah satu konsistensi Bulog menyerap produk lokal yakni, pada komoditas beras di sektor pertanian, daging ayam dan telur di sektor peternakan, yang mana untuk memenuhi permintaan pasar di provinsi ini pihaknya selalu melibatkan peternak lokal.
"Khusus telur ayam, kami lebih memilih mengambil dari peternak dalam daerah, ketimbang mendatangkan dari luar daerah, dikarenakan berbagai alasan, salah satunya jarak distribusi yang cukup jauh, kemudian tingkat kerentanan produk cukup berisiko rusak dengan waktu tempuh dua hingga tiga Minggu tiba di daerah tujuan," tutur David.
Baca Juga:
Bulog Gelar Program Mitra Tani untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Ia mengemukakan, Bulog sebagai badan non pemerintahan yang ditugaskan oleh Negara mengurus logistik pangan menyadari betul perannya sebagai salah satu entitas penghubung pelaku usaha dengan konsumen, menjaga keseimbangan harga sehingga tidak ada yang dirugikan.
“Harga harus dijaga ritmenya, jangan terlalu mahal dijual kepada konsumen, jangan juga terlalu murah di produsen. Kami selalu berupaya menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan dan stabilisasi harga dengan melibatkan pelaku usaha lokal di dalamnya,” ucap David.
Bulog dalam memberdayakan pelaku usaha, katanya, memiliki berbagai jaringan kemitraan, salah satunya Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng.