WahanaNews-Sulteng | Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Wagub Sulteng) Ma'mun Amir mengemukakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 menjadi momentum yang baik untuk membangun sinergi semua pihak demi penguatan peran keluarga dalam mencegah stunting (kekerdilan).
"Momentum yang tepat dalam penguatan komitmen bersama bagi seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting," kata Ma'mun Amir dalam keterangan tertulis Biro Prokopim Setda Pemprov Sulteng, diterima di Palu, Kamis.
Baca Juga:
Puncak Peringatan Ke- 31 Hari Keluarga Nasional Provinsi Sumut, Pemko Binjai Raih Berbagai Penghargaan
Ma'mun Amir mengemukakan angka prevalensi stunting di Sulawesi Tengah masih tinggi, sehingga dibutuhkan peran berbagai pihak untuk bekerja sama mencegahnya.
Berdasarkan survei status gizi Indonesia tahun 2022, angka prevalensi stunting di Sulawesi Tengah mencapai 28,2 persen, atau jauh berada di atas rata-rata prevalensi nasional sebesar 21,6 persen.
Dalam rangka mewujudkan keluarga bebas dari kasus stunting serta Sulteng yang sejahtera dan maju, Ma'mun Amir meminta pemerintah kabupaten dan kota se-Sulteng berkolaborasi dengan instansi terkait agar penanganan stunting lebih tepat sasaran, akurat, efektif dan efisien.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Komitmen Dukungan Pencegahan dan Penurunan Kasus Stunting Konsisten
"Insya Allah hasil Harganas 2023 akan kita sampaikan ke Bapak Gubernur H Rusdy Mastura agar penanganan stunting lebih komprehensif. Kami akan terus mendorong kabupaten/kota dan berpartisipasi dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem dan stunting. Mudah-mudahan kita dapat lebih serius dalam menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Ma'mun mengatakan bahwa ia bersama Gubernur Sulteng Rusdy Mastura memprioritaskan penanganan stunting terintegrasi dengan pengentasan kemiskinan.
"Kami berkomitmen akan terus mengawal penanganan stunting juga kemiskinan ekstrem yang saling beririsan, yang berarti menyelesaikan kemiskinan ekstrem juga akan mengurangi stunting," ujarnya.