Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat menargetkan sekitar 55.628 hektare lahan untuk pengembangan komoditas jagung di lahan perkebunan dan lahan kering sebagai upaya percepatan swasembada pangan.
"Pengembangan komoditas jagung memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan tidur yang diinisiasi Kementerian Pertanian kemudian dikerjasamakan dengan Polri, "kata Kepala Dinas Taman Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun di Pau, Jumat (17/1/2025).
Baca Juga:
BPS: Wisatawan Nusantara ke Sulawesi Tengah Capai 8,33 Juta Perjalanan
Ia menjelaskan Sulteng salah satu daerah yang menjadi sasaran pengembangan komoditas tersebut, di luar dari pengembangan jagung pada lahan eksisting atau lahan yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Selain itu pengembangan juga bukan di kawasan hutan lindung, bukan lahan sawah atau lahan perkebunan/lahan kering yang sudah disiapkan untuk pertanaman padi gogo.
Dari 55.628 hektare lahan ditargetkan, menyasar sembilan kabupaten yakni Kabupaten Banggai seluas 1.652 hektare, Kabupaten Morowali 556,88 hektare, Kabupaten Poso 146 hektare, Kabupaten Donggala 3.233 hektare, Kabupaten Tolitoli 800 hektare, Kabupaten Buol 746 hektare, Kabupaten Sigi 43.079 hektare, Banggai Laut 9.506 hektare dan Kabupaten Morowali Utara 4.908 hektare.
Baca Juga:
Basarnas Palu Tangani 79 Kejadian pada 2024, Kecelakaan Pelayaran Paling Dominan
"Jagung ditanam di bawah tegakan kelapa atau di bawah pohon karet atau di bawah pohon sawit menggunakan metode tumpang sisip (tusip)," ujarnya.
Ia memaparkan, khusus lahan perkebunan yang dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas jagung, secara teknis berdasarkan surat Kementerian Pertanian yakni lahan yang dapat menerima bantuan benih yakni lahan dikelola masyarakat atau perkebunan plasma.
Sedangkan lahan dikelola perusahaan (perkebunan inti), khusus kebutuhan benih dan sarana produksi lainnya dipenuhi oleh masing-masing perusahaan melalui mekanisme tanggung jawab sosial/CSR, kemitraan, swadaya, atau mekanisme lainnya.