SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu–Renovasi 2 unit WC umum klinik RSUD Undata menghabiskan Rp170 juta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulteng. Namun setahun digunakan sudah rusak parah. Padahal, baru saja selesai dikerjakan pada akhir Tahun Anggaran 2023 Lalu.
Proyek ini adalah Pokok pikiran (pokir) Anggota Legislatif (Aleg DPRD) Sulteng. Sonny Tandra, fraksi Nasdem, Dapil Kabupaten Poso-Touna, anggaran proyek tersebut diduga hanya dititipkan di RSUD Undata. Akan tetapi, dikerjakan oleh CV Khatulistiwa yang tak lain adalah anak kandung Sonny Tandra sendiri.
Baca Juga:
Tingkatkan Kualiatas Pendidikan, PTAR Kucurkan Rp1,45 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Sekolah
“Ini proyek pokir DPRD Sonny Tandra, dikerjakan oleh anaknya, CV Khatulistiwa,” ungkap Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK) di RSUD Undata, kepada SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kamis (8/11/2023).
Proyek ini sempat disorot KPK lantaran merupakan salah satu bukti dari ribuan proyek politik DPRD Sulteng yang bermasalah hukum, sarat dengan praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN),
Menanggapi Hal ini, Sonny Tandra membantah ada unsur KKN dalam pelaksanaan proyek pokirnya tersebut, ia berdalih bahwa penunjukan kontraktor di proyek ini adalah kewenangan Direktur Utama RSUD Undata Herry Mulyadi.
Baca Juga:
Sukses di 2024, Program Tapteng Membara Lanjut di 2025 dengan Target 85 Unit RTLH
“Itu bukan urusan saya, Pelaksanaan proyek toilet di RSUD Undata itu urusan Hery sama anak saya, kami hanya mengusulkan anggaran,” ujar Sonny kepada pers di Gedung DPRD Sulteng, Selasa (14/11/2023).
Lebih lanjut Sonny mengatakan, Setiap orang itu punya hak untuk hidup, punya hak untuk mencari nafkah
"kalau memang Dia kuat bajalan kiri-kanan dan ia dapat itu pekerjaan berarti itu hak Dia, saya tidak bisa menahan. Saya juga tidak pernah menekan-nekan orang, dan tidak pernah mengarahkan orang tertentu untuk diberikan pekerjaan, termasuk anak saya," tuturnya.