Hartati lebih lanjut menyebut, terpilihnya Fathur, sebagai ketua KONI Sulteng, patut diduga sarat dengan Nepotisme yang berpotensi melahirkan Korupsi dan Kolusi dalam pengelolaan dana hibah APBD, semestinya KONI Sulteng ini diurus oleh yang berpengalaman, sebab kedepan akan mengelola dana hibah APBD puluhan miliar.
“Anak yang mengajukan Hibah Bapak yang memberikan Hibah, ini bisa benturan kepentingan dan sangat rawan terjadi Korupsi, kami sebagai masyarakat harus mengawasi APBD kita,” tambahnya.
Baca Juga:
Ajang Paragliding Internasional Digelar di Sumedang, 120 Pilot Siap Unjuk Kebolehan
Selanjutnya Hartati mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelaksanaan Musroprov KONI Sulteng tersebut, Dia mengatakan telah mendapatkan bukti Musroprov tidak berjalan secara demokratis, Namun, penuh rekayasa. Dia mengaku mengantongi bukti bahwa Musroprov KONI Sulteng kali ini by design, (dikondisikan).
"Sebelum terpilihnya Fathur secara aklamasi, ternyata terjadi pertemuan antara panitia Musroprov degan Fathur, di kafe Tanaris, saya punya bukti videonya," tuturnya.
"Saya curiga dipertemuan tersebut telah membicarakan skenario untuk memenangkan Fahtur secara aklamasi, Saya akan tempuh jalur hukum dan menggugat hasil Musroprov ini, saya akan menemui ketua KONI pusat maupun Menpora untuk melaporkan kebobrokan ini,” pungkasnya.
Baca Juga:
Rapat Persiapan Haornas, Pemkab Labuhanbatu Fokus pada Apresiasi Atlet Lokal
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadis Dispora) Sulteng Irvan Aryanto, mengatakan pemerintah tidak mencampuri urusan AD/ART KONI Sulteng. Ia berdalih bahwa KONI Sulteng adalah organisasi mandiri yang mempunyai mekanisme dalam penjaringan dan penetapan ketua.
“KONI Sulteng sudah melakukan tahapan sesuai prosedur dalam penjaringan dan penetapan ketua, Kami pemerintah tidak punya kewenangan mencampuri urusan AD /ART KONI, mereka ada panitia sendiri yang menjalankan aturan sesuai mekanisme, kami hanya memberikan anggaran sesuai permintaan sebagai support terhadap kemajuan olahraga di Sulteng,” ujarnya, saat menerima audiensi pengunjuk rasa di Kantor Gubernur Sulteng.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]