Sulteng. WahanaNews.co, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menghadapi potensi puncak fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada awal September hingga Oktober 2023.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Senin mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah strategis dalam mengantisipasi fenomena El Nino di wilayah itu.
Baca Juga:
KPK Peringatkan Pemprov Sulteng Waspada Soal Realisasi Pokir DPRD: Tanggung Jawab Dinas Masing-masing
"Kami telah melalukan rapat koordinasi terkait penanganan El Nino dengan menghadirkan seluruh 13 kabupaten/kota, baik secara daring maupun secara langsung dan diikuti oleh seluruh petugas lapangan se-Sulawesi Tengah," katanya.
Ia menuturkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran Nomor: 520/8909-V//DIS TPH perihal antisipasi musim kemarau 2023 dan El Nino lemah ke-13 kabupaten/kota sebagai upaya antisipasi dini.
Dalam surat edaran itu, pihaknya menyampaikan agar setiap kabupaten/kota menyiapkan brigade alat pangan produksi dan mesin pertanian (Alsintan) untuk panen, pascapanen maupun pertanaman sebagai antisipasi terjadinya El Nino.
Baca Juga:
Pemprov: Produksi Cabai Rawit Sulawesi Tengah Capai 20.450 Ton 2023
"Langkah berikutnya yakni agar menyesuaikan waktu tanam, ini yang sangat penting. Diharapkan pada saat menanam, kondisi pertanaman pada posisi yang bisa menyesuaikan dengan El Nino," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pengendalian hama dan penyakit dengan menurunkan petugas lapangan yang bergerak sebagai pengamat pengendalian hama dan penyakit di setiap kabupaten/kota untuk mengantisipasi daerah - daerah yang dianggap rawan.
Selain beberapa langkah tersebut, dia menjelaskan Dinas TPH Sulteng juga menyiapkan bantuan benih bagi daerah yang dianggap rawan terkena dampak El Nino.
Menurut dia, benih padi disiapkan untuk kebutuhan 9.000 hektare, kemudian 3.000 hektare lahan pertanian jagung dan 781 hektare untuk lahan pertanian kedelai.
"Ini merupakan langkah persiapan pemerintah untuk mengganti atau menyuplai daerah - daerah yang dianggap rawan terjadi El Nino," katanya.
Benih-benih tersebut diperuntukkan bagi 10 dari 13 kabupaten/kota di Sulteng yang masing-masing mendapat jatah 1.000 hektare untuk Kabupaten Banggai khusus padi, Morowali 1.000 hektare, Poso 1.000 hektare padi, 1.000 hektare jagung dan 361 hektare kedelai.
Lalu, Donggala 1.000 hektare padi, Toli-toli 1.000 hektare padi dan 112 hektare kedelai, Buol 1.000 hektare padi, Parigi Moutong masing-masing 1.000 hektare padi dan jagung, Tojo Una-una 1.000 hektare jagung, Morowali Utara 1.000 hektare padi.
Terakhir, Neslon mengatakan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, dampak El Nino di Sulawesi Tengah diperkirakan pada tingkat 20 sampai 30 persen dan berada pada level kuning atau waspada.[ss]