Festival Warisan Budaya, katanya, bertujuan meningkatkan apresiasi, kreatifitas dan karya pelaku seni, serta sumber daya manusia dalam hal kapasitas dan profesional di bidangnya.
Pada festival ini, kabupaten/kota di Sulteng juga mengikuti lomba tradisional, salah satunya lomba sumpit atau lomba soro, dengan masing-masing daerah menampilkan ciri khas uniknya, baik dari segi seragam maupun peralatan sumpit yang digunakan.
Baca Juga:
BPS Catat IPM Sulawesi Tengah Meningkat Jadi 72,24 pada 2024
Penilaian dalam lomba ini didasarkan pada ketepatan anak sumpit yang mengenai dan menancap pada lingkaran sasaran yang telah ditentukan. Setiap lingkaran sasaran memiliki nilai yang berbeda, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh panitia.
"Festival ini juga sebagai bentuk upaya kami dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya di Sulawesi Tengah yang semakin jarang dikenal masyarakat, khususnya generasi muda," ujar Ikhsan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]