"Program ini memberikan dampak positif dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Buol," katanya.
Arianto berharap program pemberian makanan tambahan itu bisa terus menurunkan prevalensi stunting di daerah itu.
Baca Juga:
Pemkab Sleman Gandeng Baznas dan Bank Sleman Perkuat Program Penanganan Stunting
"Alhamdulillah, program ini telah dilaksanakan dengan baik dan diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, prevalensi stunting pada 2022 sebesar 32,7 persen naik 4,1 persen dibandingkan 2021 sebesar 28,6 persen.
Stunting di Buol pada 2022 sebesar 32,7 persen, turun menjadi 30 persen pada 2023.
Baca Juga:
Pemkot Banjarbaru Galakkan Gerakan Genting untuk Percepat Penurunan Angka Stunting
[Redaktur: Patria Simorangkir]