"Peran dan kolaborasi aktif seluruh pihak perlu dibangun agar konsepsi ekonomi inklusif dapat terimplementasi dengan baik di Kota Palu," ucapnya.
Sekda menyatakan, premis pembangunan ekonomi inklusif harus bersandar pada pembangunan berkelanjutan atau sustainable development.
Baca Juga:
Panen Perdana di Batam, Menteri KKP Tegaskan Indonesia Siap Jadi Pusat Budidaya Lobster Dunia
Kegiatan ekonomi yang fokus pada memenuhi kebutuhan tanpa harus mengorbankan keberlanjutan kehidupan.
"Dalam pengelolaannya tidak bisa terlepas dari konsep green economy dan blue economy," kata Irmayanti.
Lebih lanjut di jelaskannya, ekonomi hijau dan ekonomi biru merupakan dua konsep ekonomi yang saling melengkapi dan saling menguatkan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, langkah itu telah diterapkan pemkot Palu.
Baca Juga:
Pemkab Buteng dan BPPP Ambon Kolaborasi Tingkatkan Sektor Perikanan di Daerah
Ekonomi fokus pada lingkungan, energi, transportasi, pertanian, dan kehutanan, tujuannya untuk hidup lebih bersih dan hijau, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta berupaya menemukan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan ekologi.
Selanjutnya ekonomi biru berfokus pada sektor perikanan maupun sumber daya laut dan pesisir dengan tujuan untuk memanfaatkan laut tanpa merusak serta mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan.
"Pengimplementasian strategi ekonomi inklusif berkelanjutan tidak boleh mengabaikan konsep ekonomi hijau dan ekonomi biru," kata dia menuturkan.