SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu– Anggota Legislatif (Anleg DPRD) Sulawesi Tengah (Sulteng) Marselinus, menyebut bahwa buruknya pelayanan di RSUD Undata Palu, diakibatkan terjadinya sejumlah permasalahan serius.
Diantaranya, kesenjangan pendapatan antara tenaga kerja medis (Nakes) dan pihak manajemen serta pejabat di lingkup Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulteng tersebut.
Baca Juga:
Soal SK Honorer Palsu: Pansus DPRD Periksa Saksi Seleksi P3K Maluku Barat Daya
Selain pelayanan, Marselinus juga soroti Fasilitas RSUD Undata yang masih sangat jauh dari harapan untuk mendukung Nawacita Berani Sehat program Gubernur Anwar Hafid-Renny Lamadjido.
Hal itu diungkap oleh Marselinus, setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Undata pada hari Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, fakta yang ia dapat dari sidak itu, ada sejumlah petugas medis, perawat, maupun dokter, menyampaikan keluhan terkait ketidakadilan pembagian jasa medis kepada para nakes
Baca Juga:
DPRD Bukan Panggung Adu Kekuatan Personal, Budi Aryyanto: Meredam Keributan Jaga Martabat Kota Bekasi
Sejumlah nakes mengaku kecewa karena jasa nakes justru lebih banyak diterima oleh pihak manajemen utamanya para pejabat di RSUD Undata. Padahal, pihak manajemen sudah mendapatkan fasilitas dari pemerintah melalui tunjangan di bidang mereka masing masing.
Sementara nakes yang bekerja keras melayani pasien justru diduga pendapatannya relatif kecil, tidak sesuai dengan kontribusi mereka, bahkan jasa nakes kerap mendapat potongan dari pihak manajemen, sehingga mereka malas bekerja.
“Jadi, saya menduga, dana Jasa Medis ini tidak tepat sasaran. Banyak dinikmati oleh para pejabat pejabatnya, sisanya baru dibagi ke tenaga medis,” ungkap Marselinus, kepada wartawan di Kota Palu, Rabu (24/9/2025).