Ia memaparkan sekitar 7,4 juta masyarakat tidak bekerja atau pengangguran di Indonesia dan setiap tahunnya menghasilkan 1 juta angkatan kerja baru.
Kalau hanya berharap serapan tenaga kerja di dalam negeri, kata dia, kondisinya cukup sulit. Pemerintah berupaya memfasilitasi lapangan kerja di luar negeri, sehingga pekerja migran salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran, sekaligus membantu pemerataan ekonomi khususnya di daerah.
Baca Juga:
Sekda Gorontalo Sebut Masalah Sampah Jadi Persoalan Serius yang Ditangani Pemerintah
Di samping itu pekerja migran juga merupakan investasi sumber daya manusia, karena dengan mereka bekerja di luar negeri, maka terjadi transfer ilmu pengetahuan, transfer skill, dan lainnya.
"Ada sekitar 1,3 juta lowongan kerja di luar negeri yang dibuka, namun Indonesia baru bisa memenuhi 297 ribu. Oleh sebab itu BLK Luar Negeri menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan skill sehingga memiliki kapasitas yang baik," tutur Menteri Abdul Kadir Karding.
Di tempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palu Irmayanti Petalolo mengemukakan Kota Palu memiliki potensi besar dalam hal tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global, dan dengan adanya fasilitas pelatihan yang akan dibangun diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian para pekerja migran, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih profesional, aman, dan terlindungi hak-haknya.
Baca Juga:
Pemkab Bengkalis Tetap Prioritaskan Pelunasan Tunggakan Meski Anggaran Diefisiensikan
"Kami berharap semakin banyak warga Kota Palu yang dapat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri secara aman dan terjamin," kata dia.
[Redaktur: Patria Simorangkir]