Sebelumnya, Sulteng.WahanaNews.co menemui Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK ) Proyek Masjid Raya Sulteng.
Menurut Caco, penyebab utama deviasi disebabkan oleh lambatnya pengadaan tiang pancang yang saat ini masih proses pemuatan ke kapal laut di Kota Makassar, Sulsel untuk di angkut ke Kota Palu.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
“Posisi sekarang ini lagi loading ke kapal di pelabuhan Makassar untuk dimuat ke Palu yang akan diperkirakan masuk ke lokasi sekitar Akhir bulan Maret," ujar Caco Laratu kepada Sulteng.WahanaNews.co di lokasi Masjid Raya Sulteng, Rabu (29/2/2024).
Lanjut Caco, masalah ke-ada-an tiang pancang yang sejumlah 500 batang ini adalah faktor sangat berpengaruh terhadap deviasi yang terjadi saat ini.
“Jika material tersebut telah sampai di lokasi, maka akan mengurangi deviasi sekira 1,5 persen. Kemudian pihak PT PP sudah mempersiapkan skedul tiga sif untuk bekerja 24 jam melakukan pemancangan agar bisa mengejar deviasi proyek ini,” dalih Caco.
Baca Juga:
Skandal e-KTP Memanas Lagi, Dua Tersangka Baru Muncul
Perjalanannya mega proyek Provinsi Sulteng ini dikritik banyak pihak, karena dinilai lambang sehingga meleset jauh dari perencanaan awal.
Literasi Sulteng.WahanNews.co waktu pelaksanaan Proyek Masjid Raya Sulteng ini, tampak tertulis di plang proyek adalah 430 hari kalender. Namun, memasuki pekan ke-17 atau 140 hari sejak penandatanganan kontrak belum ada progres konstruksi signifikan.
Kini, waktu normal proyek Masjid Raya Sulteng, tersisa sekira 300 hari kerja dari waktu normal, sehingga dikhawatirkan pembangunan tidak selesai pada waktu yang direncanakan, berakibat masyarakat Sulteng tertunda mendapatkan manfaatnya.