WahanaNews-Sulteng | Akibat dampak pandemi Covid-19, pemberangkatan jamaah haji dari Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam dua tahun terakhir tidak dapat dilaksanakan.
Akibatnya, daftar tunggu calon jamaah haji (CJH) dari Sulawesi Tengah mencapai sekitar 41.000 orang.
Baca Juga:
Pemekaran Bonsel-Luwu Tengah, Gubernur: Tunggu Saja Keputusan Pusat
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulteng, Ulyas Taha.
"Tercatat kurang lebih 41 ribu calon jamaah haji asal Sulteng masih antre dalam daftar tunggu. Estimasi setiap tahun kurang lebih 2.000 jamaah yang harus diberangkatkan," kata Ulyas Taha saat meresmikan Gedung Layanan Haji dan Umrah Terpadu di Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Senin (21/3/22).
Ulyas menjelaskan, 41 ribu CJH yang masuk dalam daftar tunggu 10 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2012 hingga 2021 karena berbagai persoalan teknis, satu di antaranya dampak pandemi.
Baca Juga:
Berkas Perkara Penembak Pendemo Dilimpahkan Polda Sulteng Ke Kejari Parimo
CJH yang menunggu 10 tahun, terpaksa 12 tahun baru bisa diberangkatkan menunaikan rukun Islam kelima di Arab Saudi karena terjadi penundaan dua tahun.
Rencananya, musim haji tahun 2022 otoritas Arab Saudi membuka kesempatan pemberangkatan bagi jamaah Indonesia.
Atas rencana itu, Direktorat Haji Kemenag melakukan pertemuan dengan Kanwil di seluruh daerah di Tanah Air membahas langkah-langkah selanjutnya.
Guna memantapkan perencanaan, pemerintah masih menunggu skenario Pemerintah Arab Saudi apakah memberikan kesempatan untuk keberangkatan jamaah 100 persen atau dilakukan pembatasan.
"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Termasuk informasi kuota haji nasional ditetapkan pemerintah dan jatah CJH yang diberikan kepada Sulteng," ucap Ulyas.
Menurutnya, jika nanti kebijakan pemerintah menetapkan kuota daerah berdasarkan skenario otoritas Arab Saudi dengan perhitungan terburuk dilakukan pembatasan maka Kanwil tetap menjalankan kebijakan itu.
Paling tidak, lanjutnya, pemerintah memberikan kepercayaan kepada umat bahwa pemberangkatan menunaikan ibadah haji terlaksana tahun ini.
Meskipun dua tahun tertunda pemberangkatan, Kemenag tetap membuka layanan haji, seperti kegiatan manasik, termasuk pendaftaran CJH baru.
"Kami berharap tahun ini tidak ada lagi penundaan keberangkatan, supaya umat merasa puas, terutama mereka yang telah terjadwal," demikian Ulyas.[jef]