“Yang harus diperhatikan saat terjadi bencana adalah usahakan tetap tenang, jangan panik, karena rasa panik dapat membuat orang mengambil tindakan yang salah. Sosialisasi K3 ini diperlukan bagi setiap orang karena kita menyadari bahwa bencana dapat menjadi suatu ancaman yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi bagi sebagian orang yang bekerja dalam lingkungan perkantoran dimana kondisi gedung yang tertutup, hal ini sangat rentan akan terjadinya kebakaran,” ungkap Agung.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengatakan sosialisasi dan simulasi sistem manajemen K3 ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan Duta BPJS Kesehatan pada saat terjadinya kebakaran khususnya di lingkungan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Palu.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
“Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun agar menjadi pengingat buat duta BPJS Kesehatan dan TAD dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai tata cara penanganan kebakaran. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pegawai dapat lebih waspada dan siap menghadapi situasi darurat kebakaran, sehingga dapat meminimalisir risiko yang terjadi di lingkungan kerja dan juga bisa diterapkan di lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.
Salah satu tanggung jawab dari sebuah organisasi atau perusahaan adalah penerapan K3, hal ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya siaga dan antisipasi terjadinya kecelakaan yang fatal pada saat bekerja serta penanggulangan bencana alam yang mungkin terjadi.
Oleh sebab itu suatu organisasi atau perusahaan wajib melaksanakan sosialisasi, edukasi dan simulasi K3.
Baca Juga:
Program JKN, Solusi Cerdas Persalinan Tanpa Kantong Jebol
[Redaktur: Patria Simorangkir]