Sulteng.WahanaNews.co, Palu - BPJS Kesehatan Cabang Palu menggelar sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD) BPJS Kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan pegawai terhadap potensi kebakaran di lingkungan kerja. Kegiatan tersebut diadakan di ruang rapat Kantor BPJS Kesehatan Cabang Palu, Senin (24/6).
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Agung Tri Prasetiyawan dalam pemaparannya mengatakan materi K3 ini sangat penting diketahui oleh setiap orang, agar pada saat terjadi bencana, khususnya kebakaran, dapat mengambil tindakan yang benar.
“Kebakaran dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik dari kelalaian manusia seperti penggunaan alat listrik yang tidak sesuai standar, hingga faktor lingkungan seperti cuaca panas yang ekstrem bahkan karena hewan peliharaan. Beberapa langkah preventif yang dapat dilakukan, seperti memastikan instalasi listrik sesuai standar, menjaga kebersihan area kerja dari bahan mudah terbakar, dan memastikan adanya ventilasi yang cukup,” tuturnya.
Pencegahan adalah langkah pertama dan paling penting untuk menghindari kebakaran.
Baca Juga:
Program JKN, Solusi Cerdas Persalinan Tanpa Kantong Jebol
Kesadaran setiap individu di lingkungan kerja sangat berpengaruh dalam mencegah terjadinya kebakaran, setiap individu berperan penting untuk menjaga lingkungan kerja agar tetap aman dari bahaya kebakaran.
“Inventarisasi sarana proteksi kebakaran juga menjadi hal yang penting, setiap gedung harus dilengkapi dengan sarana proteksi kebakaran yang memadai, seperti hydrant, splinker dan alat pemadam api ringan. Alat tersebut harus dipastikan berfungsi dan dalam kondisi siap pakai saat dibutuhkan. Jika terjadi kebakaran, segera hubungi petugas pemadam kebakaran, gunakan alat pemadam api ringan (APAR) secepat mungkin jika memungkinkan, dan pastikan untuk melakukan evakuasi diri serta orang-orang di sekitar dengan tenang dan teratur untuk meminimalkan risiko terhadap keselamatan semua orang yang berada di sekitar,” terangnya.
Agung juga menyampaikan agar satpam harus mengetahui jumlah pegawai yang berada di kantor setiap harinya, agar pada saat terjadi bencana, dapat melakukan identifikasi saat pegawai berada di titik kumpul yang telah ditentukan.