Terkait upaya mitigasi, BPBD Sulawesi Tengah telah melaksanakan berbagai program, termasuk pelatihan relawan, sosialisasi pengurangan risiko bencana, dan pemasangan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana.
Bartholomeus menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Baca Juga:
Banjir Bandang Seret Sepuluh Mahasiswa UNG, Tiga Orang Tewas
Dari sisi anggaran, Asrul Sani menjelaskan bahwa BPBD Sulawesi Tengah telah mengoptimalkan penggunaan dana penanggulangan bencana yang dialokasikan oleh pemerintah provinsi.
"Kami telah memanfaatkan anggaran secara efektif untuk penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca bencana," ujar Asrul.
"Ke depan, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim," tutup Bartholomeus.
Baca Juga:
Seorang Warga di Subang Tertimpa Longsor, Tim Sar Gabungan Masih Upaya Pencarian
BPBD Sulawesi Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dalam penanganan bencana dan berharap dapat meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi di masa mendatang, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
[Redaktur: Patria Simorangkir]