WahanaNews-Sulteng | Kedatangan bulan suci penuh berkah atau Lebaran disambut umat Muslim dengan berbagai cara sesuai tradisi masing-masing wilayah.
Seperti di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), tepatnya di Kota Bungku, Ramadan disambut warga dengan mendirikan menara dari bambu di depan masjid.
Baca Juga:
Penumpang KRL Saat Lebaran Tembus 19 Juta, Stasiun Bogor Paling Ramai
Menara kurang lebih setinggi 5-7 meter. Di puncaknya terdapat gubuk dari anyaman bambu.
(Pembuatan Dengu-dengu)
Masyarakat setempat menamai menara tersebut dengan sebutan Dengu-dengu, dan sudah menjadi kebiasaan secara turun temurun.
Baca Juga:
Sampah Liar di Cirebon Melonjak 30 Persen Usai Lebaran, DLH Siapkan Sanksi
Menara biasanya dibuat warga secara bergotong royong sebelum Ramadan.
Berdirinya Dengu-dengu akan menjadi penanda waktu sepanjang Ramadan.
“Akan ada yang bertugas membunyikan gendang atau gong di atas menara di waktu tertentu sebagai penanda waktu, termasuk waktu sahur dan tarawih,” kata Lurah Matano, Jamhar Samuda kepada wartawan.