Terlebih melalui program Berani Sehat, kata Wagub, di manapun masyarakat Sulteng berobat akan dilayani fasilitas kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, meskipun yang bersangkutan belum terdaftar peserta BPJS Kesehatan maupun status kepesertaan tidak aktif karena tunggakan iuran.
"Kalau terdaftar dalam BPJS, maka itu masuk terapi untuk kemoterapi kanker serviks. Kemudian kalau kita ingin periksa terkait pencegahannya, bisa ke di Laboratorium Kesehatan Pemprov Sulteng di Jalan Undata, tapi kemungkinan bulan depan baru bisa kita lakukan pemeriksaan untuk deteksi dini," ujarnya.
Baca Juga:
Mulai 1 Juni 2025, Semua Warga Deli Serdang Punya Kartu BPJS
Ia juga melanjutkan integrasi layanan kesehatan dalam program Berani Sehat melibatkan kolaborasi antar berbagai sektor, termasuk dinas kesehatan dan rumah sakit.
Ia mengatakan bahwa pengobatan kanker serviks saat ini sudah bisa dilakukan di RSUD Undata.
"Insya Allah, tidak akan ada lagi masyarakat Sulteng yang tidak bisa berobat karena tidak punya jaminan kesehatan," ujarnya.
Baca Juga:
Kepala Dinkes Gorontalo Hadiri Pelantikan TP PKK dan Tim Pembina Posyandu
Seminar nasional pencegahan kanker serviks dalam rangka HUT ke-61 Provinsi Sulteng ini merupakan kolaborasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulawesi Tengah berkolaborasi bersama PT Biofarma (Persero).
Oleh karena itu, ia berharap melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, lembaga kesehatan dan masyarakat, dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kesehatan wanita di Sulawesi Tengah.
[Redaktur: Patria Simorangkir]