Saat itu, sejumlah prajurit Brimob bersenjata lengkap juga bersiaga mengawal agenda Kapolda.
"Mereka ini siapa, sampai-sampai kapolda jemput langsung bahkan mohon maaf seperti menyembah. Saya kira penjemputan yang dilakukan melebihi Kapolri," kata Rachman.
Baca Juga:
Penyataan Polda Sulteng Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Punya Dokling-IUP Terbantah oleh Temuan DLH
Rachman mengaku tak mengenal rombongan tersebut dan memastikan bukan dari pejabat negara.
"Kalau pejabat negara dijemput seperti itu dimaklumi, tapi ini tidak tahu siapa. Saya pun memastikan mereka bukan pejabat negara," ujarnya.
ART kemudian mendapati perlakuan arogan dari aparat kepolisian ketika dirinya berada di kawasan parkiran bandara.
Baca Juga:
Divhumas Polri Beri Penghargaan Amplifikasi Terbaik Zona 3 kepada Kabid Humas Polda Sulteng
Saat ingin memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi mobil, polisi justru memintanya untuk menyingkirkan kendaraan karena dianggap menghalangi proses operasional pengawalan Kapolda.
"Ini ada apa dan siapa mereka sebenarnya, kenapa mobil saya tiba-tiba diusir. Saya ingatkan aparat kepolisian jangan mempertontonkan arogansi di tempat umum," ucapnya.
Rachman mengaku, hingga kini masih terus mencari tahu identitas dari para tamu yang mendapat perhatian langsung dari kapolda.