Sulteng. WahanaNews.co - Cuaca ekstrem sejak satu pekan terakhir, terjadi di beberapa wilayah yang ada di Sulawesi Utara.
Bahkan pada Minggu (21/1/2024) sejak dini hari, hujan lebat terus mengguyur Kota Manado dan sekitarnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Beberapa daerah terdampak cuaca esktrem di antaranya Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulaun Sangihe, Sitaro dan Talaud. Hujan lebat disertai angin turut mengakibatkan pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.
Hal ini juga turut mengakibatkan terhentinya suplai listrik sementara di beberapa wilayah.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Ari Dartomo menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini sangat berdampak pada sistem kelistrikan yang ada.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Terutama ketika hujan deras disertai dengan angin yang kencang, untuk itu diperlukan upaya ekstra untuk dapat memastikan minimnya gangguan yang muncul,” jelas Dartomo.
Dartomo juga menyampaikan permohonan maaf atas ganguan kelistrikan yang terjadi saat cuaca ekstrem saat ini, dan pihaknya akan segera melakukan identifikasi sumber gangguan dan melakukan berbagai upaya pengamanan dan upaya penormalan pada daerah terdampak.
“PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan terhentinya aliran listrik sementara, dan PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik demi pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ucap Dartomo.