Sulteng.WahanaNews.co, Palu + Pemerintah Kota Palu sedang mengembangkan rencana penataan lingkungan di Kelurahan Petobo untuk hunian tetap (Huntap), setelah menyerahkan kunci kepada warga, dengan tujuan mencegah timbulnya kekumuhan baru.
"Upaya ini untuk menghindari kawasan kumuh, karena huntap merupakan kawasan hunian baru sehingga perlu dipertahankan nilai estetikanya," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Sabtu (23/3/2024).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Ia menjelaskan sesuai permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), maka Pemkot Palu menyusun perencanaan untuk penghijauan lingkungan tersebut supaya terlihat asri, sejuk dan bersih.
Huntap Petobo merupakan salah satu kawasan hunian baru yang dibuat Kementerian PUPR untuk warga korban gempa dan likuefaksi, yang mana hunian tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung berupa jalan utama, jalan lingkungan, ruang terbuka hijau (RTH), maupun air bersih.
Huntap menjadi percontohan nasional penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab/rekon) pascabencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Kami mengimbau warga penghuni huntap agar memperhatikan aspek-aspek kebersihan, karena Kota Palu saat ini telah mendapat predikat Adipura sebagai tolak ukur kota bersih. Oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan masing-masing," ucap Hadianto.
Ia menyarankan bila masyarakat melakukan renovasi bangunan sebaiknya berkonsultasi dengan Balai Penyedia Perumahan supaya mendapat desain/gambar yang cocok dengan bangunan tersebut.
"Kami tidak ingin nilai estetik bangunan huntap rusak setelah direnovasi. Artinya, bila menambah bangunan sebaiknya menggunakan material yang bagus supaya tetap terlihat indah," kata dia.
Huntap Petobo yang dibangun Kementerian PUPR berjumlah 655 unit untuk 655 kepala keluarga (KK) terdampak bencana. Saat ini penyelesaian pekerjaan infrastruktur penunjang terus digenjot, termasuk penyediaan sarana air bersih.
[Redaktur: Patria Simorangkir]